Jumat, 02 April 2010

MATERI KELAS XI
SEMESTER I

GEREJA
Bagian Pertama

ARTI DAN MAKNA GEREJA

I. Gereja sebagai umat Allah
A. Arti dan makna Gereja “Umat Allah”
1. Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
2. Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan dunia.
3. Hubungan antara Allah dan umatNya dimeraikan oleh suatu perjanjian, umat Allah harus menaati perintah-perintah Allah dan Allah akan selalu menepati janji-janjiNya.
4. Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju tanah terjanji.

B. Dasar dan konsekwensi Gereja yang mengumat
1. Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat dari gereja itu sendiri, yaitu persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh umat purba. (lih Kis 2 : 41 – 47)
2. Dalam hidup mengumat, semua orang merasa manghayati martabat yang sama akan tanggungjawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia.

C. Konsekwensi dari Gereja yang mengumat
1. Konsekwensi bagi pemimpin Gereja (hierarki)
a. Menyadari fungsi pimpinan sebagai fungsi pelayanan. Pimpinan bukan di atas umat, tetapi di tengah umat.
b. Harus peka untuk melihat dan mendengar karisma dan karunia-karunia yang bertumbuh di kalangan umat.
2. Konsekwensi bagi setiap anggota
a. Menyadari dan menghayati persatuannya dengan umat lain / orang tidak dapat menghayati imannya secara individu saja.
b. Aktif dalam kehidupan mengumat, menggunakan segala karisma, karunia dan fungsi yang dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan misi Gereja di tengah masyarakat.
3. Konsekwensi bagi hubungan awam dan hierarki
a. Kaum awam bukan lagi sebagai pelengkap penyerta, melainkan partner hierarki
b. Awam dan hierarki mempunyai martabat yang sama, hanya berbeda dalam hal fungsi

II. Gereja sebagai Persekutuan Yang terbuka

A. Model – model Gereja
1. Gereja Institusional Hierarki Piramidal
Model ini lebih menonjolkan dalam hal sebagai berikut:
a. Organisasi yang berstruktur piramidal tertata rapi
b. Kepemimpinannya bersifat tertahbis
c. Gereja merasa sebagai satu-satunya penjamin kebenaran dan keselamatan (extra Eclesiam nulla salus)
2. Gereja sebagai persekutuan umat
Model ini lebih menonjolkan dalam hal sebagai berikut:
a. Hidup persaudaraan karena iman dan harapan yang sama. Persaudaraan ini adalah persaudaraan kasih
b. Keikutsertaan umat dalam hidup menggereja
c. Hukum dan peraturan memang perlu, tetapi dibutuhkan pula peranan hati nurani dan tanggungjawab pribadi.
d. Sikap miskin, sederhana dan terbuka. rela berdialog dengan pihak mana saja.

B. Keanggotaan dalam Gereja sebagai persekutuan umat
1. Golongan Hierarki
Adalah orang-orang yang ditahbiskan untuk tugas penggembalaan. Mereka menjadi pemimpin dan pemersatu umat.
Tugas-tugas hierarki
a. Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman. Hierarki mempersatukan umat dalam iman, tidak hanya dengan petunjuk, nasihat dan teladan, tetapi juga dengan kewibawaan dan kekuasaan kudus.
b. Menjalankan tugas-tugas gerejani, seperti merayakan sakramen, mewartakan sabda dsb.
2. Biarawan – biarawati
Adalah anggota umat yang dengan mengucapkan kaul kemiskinan, ketaatan dan keperawanan ingin bersatu dengan Kristus.
3. Kaum awam
Adalah semua orang beriman Kristiani yag tidak termasuk dalam golongan tahbisan dan biarawan-biarawati, mereka adalah orang-orang yang dengan pembaptisan menjadi anggota Gereja dan dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai nabi, imam, dan raja.

C. Cara hidup jemaat perdana
Mereka sehati sejiwa dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar mereka memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia dan mereka bertekun dalam doa.




















Bagian kedua
HIERARKHI DAN AWAM

I. Hierarki dalam Gereja Katolik
A. Strukrut Kepemimpinan (Hierarki dalam Gereja)
1. Dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya pada akhir masa Gereja perdana, sudah diterima bahwa para uskup adalah pengganti para rasul. tetapi tidak berarti bahwa hanya ada dua belas uskup. Tugas dewan para uskup adalah menggantikan dewan para rasul, yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para Uskup. Sebagai ketua dewan rasul adalah Petrus.

2. Paus
Adapun dewan para uskup adalah dia yang bersatu dengan imam Agung di Roma pengganti Petrus. Sebagai tugas imam agung di Roma adalah sebagai wakil Kristus dan gembala Gereja semesta, mempunyai kuasa penuh, tertinggi dan universal terhadap Gereja.

3. Uskup
Tugas pokok uskup adalah mempersatukan dan mempertemukan umat. Tugas tersebut dibagi dalam tiga tugas, yaitu : pewartaan, perayaan dan pelayanan.

4. Pembantu uskup : Imam dan diakon
Para imam adalah wakil uskup. Tugas konkrit imam sama seperti uskup, untuk mewartakan Injil dan menggembalakan umat beriman.
Para Diakon : adalah pembantu khusus uskup di bidang materi. Mereka yang ditumpangi tangan bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan
Kardinal adalah penasihat utama Paus, membantu paus terutama dalam reksa harian seluruh Gereja.

B. Fungsi Hierarki
1. Menjalankan tugas gerejani, yakni tugas-tugas yang secara langsung dan eksplisit menyangkut kehidupan beriman Gereja, seperti melayani sakramen, mengajar agama dsb
2. Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman, memberi petunjuk, nasihat dan teladan.

C. Corak Kepemimpinan dalam Gereja
1. Kepemimpinan dalam gereja merupakan suatu panggilan khusus
2. Kepemimpinan dalam gereja bersifat mengabdi dan melayani dalam arti semurni-murninya.
3. Kepemimpinan hierarki berasal dari Tuhan, maka tidak dapat dihapus oleh manusia.

II. Hubungan awam dan Hierarki sebagai Partner Kerja
A. Awam dan Peranan Awam
1. Arti dan pengertian awam
a. Definisi teologis : Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan. Jadi awam meliputi biarawan, biarawati seperti suster, bruder.
b. Definisi tipologis : Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan- biarawati.
2. Peranan awam
a. Kerasulan dalam tata Dunia
Gereja tidak hadir di dunia untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Gereja hadir untuk membangun Kerajaan Allah di dunia.
b. Kerasulan dalam Gereja
Adalah kerasulan membangun jemaat.

Bagian ke tiga
SIFAT – SIFAT GEREJA

I. Gereja yang satu dan kudus
A. Gereja yang satu
1. Alasan Gereja bersifat satu adalah :
1. Kesatuan Gereja pertama-tama adalah kesatuan iman
2. Gereja dimengerti sebagai Bhineka tunggal ika, baik di dalam ataupun diluar gereja
3. Adanya kesatuan iman serta persekutuan yang harus tetap diwujudkan
2. Usaha dalam menjaga kesatuan Gereja
a. Dalam Gereja:aktif dalam kehidupan bergereja,setia dan taat pada persekutuan umat
b. Antar Gereja: jujur terbuka,melakukan kegiatan sosial baik pribadi maupun bersama

B. Gereja yang Kudus
1. Arti kudus:“yang dikuduskan bagi Tuhan Sikap dasar dari Gereja yang bersifat Teologis
2. Gereja disebut kudus karena:
a. Sumber Gereja. Didirikan oleh Kristus dan menerima kekudusan lewat doaNya (Yoh 17:11)
b. Tujuan dan arah Gereja. Kemuliaan Allah dan penyelamatan umat manusia
c. Jiwa Gereja.Gereja dijiwai oleh Roh Kudus
d. Unsur-unsur ilahi yang otentik dalam Gereja,misal ajaran dan sakramen
e. Anggota Gereja.Ditandai oleh pembaptisan dipersatukan melalui iman,harapan dan cinta yang kudus

3. Usaha menjaga kekudusan Gereja
a. Memberi kesaksian sebagai putra Allah
b. Merenungkan dan mendalami KS
c. Memperkenalkan anggota Gereja yang hidup secara heroik untuk mencapai kekudusan

II. Gereja yang katolik dan Apostolik
A. Gereja yang Katolik
1. Arti katolik adalah umum,universal.
2. Katolik kuantitatif adalah gereja dapat hidup di tengah segala bangsa dan memperoleh warganya dari semua bangsa
3. Katolik kualitatif adalah gereja dapat mewartakan ajarannya kepada segala bangsa dan segala “kekayaan bangsa itu dapat diterima”.
4. Jadi kekatolikan gereja tampak pada rahmat dan keselamatan yang ditawarkan gereja serta iman dan ajaran gereja yang bersifat umum.

B. Gereja yang Apostolik
1. Arti apostolik adalah bersifat kerasulan, jadi gereja apostolik adalah gereja yang berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman para rasul.
2. Rantai penghubung antara gereja para rasul dan gereja sekarang adalah:
*legitimasi fungsi dan kuasa hierarki
*Ajaran gereja
*Ibadat dan struktur gereja.






Bagian keempat
TUGAS – TUGAS GEREJA
1. Gereja yang menguduskan
2. Gereja yang mewartakan kabar gembira
3. Gereja yang menjadi saksi
4. Gereja yang melayani

Bagian ke lima
GEREJA DAN DUNIA
1. Gereja dan dunia
2. Ajaran Sosial Gereja
3. Keterlamabatan Gereja dalam membangun dunia yang damai dan sejahtera

Bagian keenam
HAK ASASI MANUSIA
1. Hak asasi manusia
2. perjuangan menegakkan HAM di Indonesia
3. Kekerasan dan Budaya kasih
4. menghargai Hidup
5. Aborsi
6. Bubuh diri dan Euthanasia
7. Narkoba dan HIV/AIDS


PENDIDIKAN RELIGOSITAS
Bagian pertama
PENGAHAYATAN UNGKAPAN DAN PERWUJUDAN IMAN UMAT BERAGAMA DAN BERKEPRCAYAAN
1. Umat Beragama dan berkepercayaan
2. Penghayatan iman
3. Ungkapan iman
4. Perwujudan iman
Bagian kedua
PEMUKA AGAMA DAN KEPERCAYAAN, KARISMA DAN PELAYANANNYA
1. Pemuka agama dan kepercayaan
2. karisma seorang pemuka agama dan kepercayaan merupakan anugerah Tuhan
3. Bentuk – bentuk pelayanan pemuka agama dan kepercayaan kepada umatnya
4. dukungan umat beriman kepada pemuka agama dan kepercayaan
5. syarat-syarat menjadi pemuka agama dan kepercayaan
6. kegiatan mendukung tugas pemuka agama dan kepercayaan

Bagian ketiga
IMAN DAN IBADAT
1. Kekhasan cara beribadat agama dan kepercayaan
2. hari raya agama-agama dan kepercayaan
3. ibadat mendorong perwujudan iman

Bagian keempat
IMAN DAN PERDAMAIAN
1. permusuhan dan perang sering terjadi
2. kerinduan akan perdamaian
3. orang beriman memperjuangkan perdamaian sejati
4. firman Tuhan yang berkaitan dengan perdamaian

Bagian kelima
TUHAN MENDEKATI MANUSIA MELALUI AJARAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN
1. Tuhan menyapa manusia melalui ajaran agama dan kepercayaan
2. Tuhan menyampaikan ajaranNya melelui orang-orang pilihanNya
3. Sikap umat beragama dan kepercayaan mendengarkan dan melaksanakan ajaranNya
4. Tuhan membarui hidup manusia melalui ajaran agama dan kepercayaan
5. teks-teks Kitab Suci agama dan kitab ajaran kepercayaan yang menyentuh hati

Bagian keenam
TUHAN MENDEKATI MANUSIA MELALUI MUKJIZATNYA
1. Arti mukjizat
2. Mukjizat Tuhan yang ditulis di dalam kitab suci agama dan kitab ajaran kepercayaan
3. Mukjizat Tuhan dimasa sekarang
4. Mukjizat Tuhan yang menyelamatkan
5. Mukjizat Tuhan menggembirakan dan membahagiakan manusia

Bagian ketujuh
TUHAN MENDEKATI MANUSIA MELALUI CITA – CITA, PERJUANGAN DAN PENGORBANAN TOKOH AGAMA DAN KEPERCAYAAN
1. Figur, cita-cita perjuangan dan pengorbanan tokoh agama dan kepercayaan sebagai cara Tuhan mendekati manusia.
2. Kebaikkan dan keagungan Tuhan yang tampak dalam perjuangan dan pengorbanan tokoh agama dan kepercayaan.
3. sikap meneladan perjuangan dan pengorbanan tokoh agama dan kepercayaan

Bagian kedelapan
MELAKSANAKAN FIRMAN TUHAN DENGAN IMAN DAN SYUKUR
1. Tujuan Tuhan berfirman
2. melaksanakan firman Tuhan dengan iman
3. melaksanakan firman Tuhan dengan syukur

Bagian kesembilan
BANYAK ORANG MENCARI TUHAN
1. fakta banyak orang mencari Tuhan
2. Usaha manusia mencari Tuhan dengan berbagai cara
3. keinginan menusia membangun iman akan Tuhan
4. hambatan-hambatan dalam menemukan Tuhan
5. pengalaman akan Tuhan dalam hidup sehari-hari


Bagian kesepuluh
MENGHAYATI KEHADIRAN TUHAN DALAM DOA
1. Paham doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing
2. Macam-macam doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
3. cara berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing
4. syarat-syarat doa yang baik
5. Menghayati dan mengalami kehadiran Tuhan dalam doa peribadi
6. teks-teks Kitab Suci agama dan kitab ajaran kepercayaan yang berhubungan dengan Doa
7. hanbatan dalam berdoa

Bagian kesebelas
MENGHAYATI KEHADIRAN TUHAN DALAM BEKERJA
1. Makna dan nilai kerja
2. hubungan antara iman dan kerja
3. kerjasama dalam bekerja
4. kehadiran Tuhan dalam kerja
5. Teks-teks Kitab suci agama dan kitab ajaran kepercayaan yang berhubungan dengan kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar